Fabio Quartararo DNF di MotoGP Inggris, Fabio Quartararo memimpin 11 putaran pertama dalam balapan MotoGP Inggris yang digelar di Silverstone. Namun, rider Monster Energy Yamaha ini mengalami kegagalan teknis yang memaksa dirinya untuk DNF (Did Not Finish). Kejadian ini membuat Quartararo sangat kecewa.
Quartararo memulai balapan dari posisi pole dan sejak Grand Prix Jerman 2022 belum pernah meraih kemenangan lagi. Ia memilih ban depan berkompon lunak dan menggunakannya di beberapa lap awal, sehingga berhasil membuka keunggulan signifikan atas para pesaingnya.
Masalah Piranti Peninggi Pengendaraan Memaksa Quartararo Mengundurkan Diri
Pada putaran kedua belas, piranti peninggi pengendaraan motor Quartararo macet dan terblok pada posisi saat memasuki tikungan keenam. Kondisi ini membuatnya harus mengakhiri balapan lebih awal. Sesudahnya, Quartararo tampak sangat sedih di pinggir lintasan.
“Memilukan,” ujar Quartararo setelah balapan di Silverstone.
Quartararo menambahkan, ia sadar bahwa ban depan medium bukan opsi terbaik untuk hari itu. Meski begitu, pada balapan Sprint sebelumnya, ban depan medium menunjukkan performa yang cukup baik, sementara ban belakang malah buruk sekali.
Strategi Balapan dan Penyesalan Quartararo
Quartararo menjelaskan strategi balapannya:
-
Ia melakukan pengereman sangat maksimal sejak putaran pertama.
-
Pengereman dilakukan terlambat dan minim menggunakan ban belakang.
-
Quartararo sempat kehilangan waktu sekitar tiga hingga empat persepuluh detik di satu putaran karena Bezzecchi.
-
Namun, ia mampu bereaksi cepat dan kembali mempertahankan kecepatan dengan baik.
Sayangnya, masalah teknis pada piranti pengendaraan membuat performa motor menurun drastis. Quartararo merasa kecewa karena untuk pertama kalinya ia merasakan motor dalam kondisi sangat baik.
“Ini benar-benar menyakitkan karena saya merasa motor sangat siap dan semua sudah teratasi,” kata Quartararo.
Dukungan dan Harapan ke Depan
Sebelumnya, saat media mewawancarai, Quartararo sempat menangis ketika ditanya tentang performanya sebelum masalah itu terjadi. Saat itu, ia unggul lima detik dari juara akhir, Marco Bezzecchi.
Quartararo mengaku kejadian ini justru membakar semangatnya untuk terus membalap di depan.
“Tentu saja, ini memberikan saya motivasi,” ungkapnya.
Sayangnya, kejadian hari ini sangat menyebalkan karena kami sudah memperbaiki motor dan menjalankannya dengan baik, jadi kami tahu motor ini cepat.
Setelah balapan, Quartararo mendapatkan dukungan dari teman dekatnya, Thomas Maubant, yang sudah lama menjadi pendampingnya selama balapan.
“Dia teman dekat saya dan yang paling mengenal saya,” kata Quartararo.
“Dia bilang hari ini saya yang paling cepat, dan itu sudah lama terjadi — seperti hidup kami yang sedikit berbalik: Saya pertama di Jerez lalu rusak tuas persneling; sekarang ini yang terjadi.”
Quartararo yakin mereka akan bangkit kembali, meski belum tahu kapan tepatnya.
“Kami akan kembali. Saya tidak tahu kapan, tapi akan ada sirkuit yang lebih sulit, seperti di sini saat kami melaju kencang. Jadi, kami berada di jalur yang baik.”
Baca Juga : Berita Olahraga Dunia Lainnya.